![]() |
Upaya PT KAI Tetap Bisa Layani Pelanggan di Era Pandemi, Adaptasi Kebiasaan Baru |
- Sudah dua tahun pandemi Covid-19 melanda. Banyak sektor perusahaan mulai beradaptasi, satu di antaranya sektor transportasi.
Mulai dari angkutan udara, angkutan laut dan angkutan darat harus beradaptasi agar dapat bertahan dan terus melayani masyarakat.
Hal itulah yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero), satu di antara penyedia angkutan darat di Indonesia.
Agar tetap bisa melayani masyarakat yang mengandalkan angkutan kereta api ditengah pandemi, PT KAI lakukan adaptasi dan inovasi.
Mulai dari peraturan baru, bantuan pelayanan vaksinasi Covid-19 gratis bagi pelanggan dan masyarakat di berbagai stasiun, membatasi jumlah maksimal pelanggan di dalam kereta, hingga penambahan fasilitas untuk mempermudah pelanggan di masa adaptasi kebiasaan baru dilakukan oleh PT KAI.
"Selama pandemi, kami membatasi jumlah maksimal penumpang di dalam kereta yakni 70% untuk rute jarak jauh, 50% untuk rute lokal, dan 32% untuk KRL."
"Seluruh upaya itu juga didukung dengan penerapan protokol kesehatan ketat di lingkungan stasiun, mulai dari mengecek suhu tubuh, menggunakan masker, hingga menjaga jarak," jelas Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Selain itu, berbagai fasilitas juga KAI sediakan untuk pelanggan yang akan menggunakan transportasi kereta api. Mulai dari menyediakan wastafel portabel dan hand sanitizer, serta memberikan healthy kit untuk penumpang jarak jauh.
Untuk mengurangi mobilitas dan kontak fisik, KAI juga menambah beberapa fitur pada aplikasi KAI Access sehingga pelanggan bisa mengatur perjalanannya secara daring tanpa perlu ke stasiun.
Hal tersebut menjadi bukti pandemi tidak membatasi PT KAI untuk memberi kontribusi lebih untuk pelanggannya dan membantu pemerintah memerangi pandemi covid-19.
Adaptasi yang dilakukan PT KAI juga sudah dirasakan oleh pelanggannya.
Lisa Fitriani (28), pegawai swasta, satu di antara pelanggan yang merasakan dampak positif dari adaptasi yang diterapkan oleh PT KAI.
Lisa merasakan kenyamanan lebih saat menggunakan angkutan kereta api walaupun saat ini masih masa pandemi.
"Nyamannya itu kita tidak berdesakan, tidak seperti hari-hari biasanya ya yang kalo mau naik kita rebutan, ramai-ramai, ya walaupun memang karena peraturan baru ini, tapi dengan adanya peraturan baru ini seperti kalo mau naik kereta sekarang diwajibkan menunjukkan kartu keterangan kita telah vaksin, tapi jadinya lebih teratur," ujarnya, Minggu (12/9/2021).
Tapi Merry (23), Karyawan Swasta yang biasa menggunakan kereta api dari Stasiun Pondok Cina ke Stasiun Pasar Minggu, merasa peraturan untuk menaiki kereta api terlalu menyulitkannya.
"Saya kira naik KRL itu syaratnya hanya menunjukkan sertifikat vaksin aja, padahal saya udah vaksin kedua udah komplit vaksinnya, tapi tetap tidak boleh karena kalo mau bepergian harus ada surat dari kantor atau surat dari RT/RW setempat kalo ada keperluan mendadak, itu cukup merepotkan apalagi saat itu kita naik kereta karena hal yang benar-benar urgent," jelasnya.
Merry mendukung upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19, tetapi dia juga berharap peraturan yang ditetapkan jangan terlalu memberatkan.
"Apalagi bagi saya yang anak kosan ini, agak susah buat akses kemana-mana, dan salah satu solusi cuma naik kereta lah yang agak murah dari tempat tinggal," pungkasnya.
0 Comments