![]() |
Ketua Harian KONI Jatim M Nabil/Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom |
Nabil menjelaskan, selama pandemi KONI Jatim membuat Puslatda New Normal untuk semua atlet PON Jatim. Kegiatan latihan atlet dilaporkan ke pelatih masing-masing, baik melalui zoom atau pun video call. Selanjutnya dilaporkan ke Binpres Puslatda New Normal, dan dengan biayai oleh KONI Jatim.
"Itu ada di beberapa kota, ada di Surabaya, Malang ada, Tuban, Wajak, Lamongan. Mereka termonitor. Atlet yang di luar kota tetap ada laporan. Bahwa ada kegiatan, ada pelatihnya ada atletnya," ungkap Nabil.
KONI Jatim tetap bersikukuh tidak akan mencairkan anggaran tersebut, jika kegiatan latihan tidak dilaporkan. "Kalau tidak melakukan (program latihan) kita tidak melakukan itu, kita tidak dibenarkan memberikan uang itu. Karena berbasis kegiatan," ungkap Nabil.
"Latihan mereka di mana?" tanya Nabil.
Meski beberapa atlet bulu tangkis Jatim tergabung di Pelatnas dan klub, menurutnya harus tetap melaporkan jika menggelar latihan untuk PON. Seperti yang dilakukan cabor-cabor lainnya, tetap memberikan laporan.
"Sudah banyak contohnya. Misalnya, Eko Yuli Irawan, tetap melaporkan secara daring meski dia berlatih di Jakarta," ungkap Nabil.
Lebih lanjut Nabil menjelaskan, hal ini tidak berpengaruh dengan kesiapan para atlet. Sebab jika latihan kembali digelar, anggaran akan dicairkan. Dari bulu tangkis Jatim, KONI Jatim menargetkan 1 medali emas di PON XX Papua.
"Mudah-mudahan tidak ada dampak, tinggal mensosialisasikan dan menjelaskan kepada mereka. Karena setelah mereka berlatih ya uangnya turun lagi. April, Mei sudah turun lagi," ujar Nabil.
Sebelumnya diberitakan, persiapan atlet bulu tangkis Jatim untuk PON XX Papua sedikit terganggu. Belasan atlet dan pelatih yang akan diberangkatkan belum menerima honor latihan.
Jumlah anggaran yang belum turun dari KONI Jatim mencapai Rp 360 juta. Ketua PBSI Jawa Timur Wijanarko Adi Mulya membenarkan informasi tersebut. Pihaknya menyayangkan kebijakan KONI Jatim, yang belum membayar hak atlet dan pelatih.
"Kita perlu jelaskan bahwa kebijakan KONI (Jatim) untuk tidak membayarkan hak atlet dan pelatih. Ada sebagian Bulan Januari sampai Maret, sebagian lagi Januari sampai April," kata Wijanarko kepada wartawan di GOR Sudirman, Surabaya, Selasa (21/9/2021).
0 Comments