BANDUNG – Transformasi digital membawa masyarakat kepada dunia yang sangat luas, menambah jejaring memudahkan hidup, bekerja kian efisien dan efektif. Namun, apakah kita sudah hidup nyaman di ruang digital jika di sana sangat banyak orang.Ketika sedang belajar online, tiba-tiba disusupi orang yang tidak dikenal. Kemudian orang itu melakukan tindakan senonoh. Sontak siswa kaget dan histeris.
Bagaimana kelas mereka dapat dimasuki orang lain? Karena link dan password kelas tersebar, dimanfaatkan oknum jahat untuk iseng di depan murid. Hal tadi itu sebetulnya dapat dihindari jika para pengguna internet dapat meningkatkan kesadaran mengenai keamanan digital.
Aidil Wicaksono seorang podcaster, dosen dan kreator konten ini mengatakan, saat berada di ruang digital kemampuan yang harus dimiliki ialah yang utama berpikir kritis. Untuk tidak percaya dan membagikan langsung informasi yang datang, tidak percaya dengan orang yang baru dikenal di dunia maya.
Kemampuan lain ialah bagaimana menganalisis masalah dengan sejumlah alasan yang tepat, memecahkan masalah, evaluasi dan pembuat keputusan. Dari sikap itu, maka ketika upaya menjaga keamanan digital dengan cara selalu me-logout jika selesai membuka akun di perangkat lain.
“Aktifkan pengamanan ganda yakni dengan finger print dan face recognition. Untuk akun di aplikasi dengan two factor Authentication. Ketika berselancar, hanya menjelajahi situs terpercaya dan tidak men-download dari sembarangan situs selalu hapus histori penelusuran,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (20/9/2021) siang.
0 Comments