BTS Pidato di Sidang Umum PBB 2021: Anak Muda Saat Ini Bukan Generasi Tersesat

Penyanyi grup pria Korea, BTS, hadiri Konferensi Pemuda Strategis (Youth Strategy Conference) di markas besar PBB saat Sidang Umum PBB ke-73 di New York, AS, Senin (24/9/2018). Foto: REUTERS / Caitlin Ochs

Grup musik asal Korea Selatan, BTS, kembali menjejakkan kakinya di Sidang Majelis Umum PBB (UNGA). Pada UNGA ke-76 tahun 2021, BTS mendampingi Presiden Korsel Moon Jae-in sebagai utusan khusus presiden.

Pada Senin (20/9), Presiden Korsel dan BTS menghadiri UNGA dengan agenda mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SGD).

Sesi hari ini juga mengawali sesi Debat Umum Tingkat Tinggi (HLW) yang akan dimulai pada Selasa (21/9) hingga Senin (27/9).

Tak seperti panggung UNGA mereka tahun 2018, kali ini, ketujuh anggota BTS memberikan pidato mereka dan saling bersahutan satu sama lain.

Dalam pidatonya, Kim Nam-joon (nama panggung RM), Kim Seok-jin (Jin), Min Yoon-gi (SUGA), Jung Ho-seok (j-hope), Park Ji-min (Jimin), Kim Tae-hyung (V), Jeon Jung-kook (Jungkook) menjelaskan soal bagaimana anak muda dunia, yang merupakan generasi masa depan, harus mengalami betapa sulitnya tumbuh besar di masa pandemi COVID-19.

“Saya mendengar bahwa anak muda di usia remaja atau 20 tahunan dirujuk sebagai ‘Generasi Tersesat COVID’ (COVID’s Lost Generation). Bahwa mereka kehilangan jalan mereka di waktu di mana mereka membutuhkan kesempatan yang paling beragam,” ujar pemimpin dari grup BTS, Kim Nam-joon (nama panggung RM), pada Senin (20/9).

Menurut Park Ji-min (Jimin), anak-anak muda nyatanya tidak tampak tersesat. Justru pemuda di tengah pandemi ini mencoba hal-hal baru, menemukan keberanian, dan mengambil berbagai tantangan baru.

“Saya pikir, dibandingkan dengan memanggilnya ‘generasi tersesat’, nama yang lebih pantas adalah ‘generasi penyongsong’ (Welcome Generation),” ucap Kim Seok-jin (Jin).

“Karena, alih-alih merasa takut akan perubahan, generasi ini mengatakan ‘selamat datang’ dan terus bergerak maju ke depan,” lanjutnya.

BTS menjelaskan betapa beratnya masuk ke dalam kehidupan kenormalan baru dengan COVID-19. Menurut mereka, tak jarang berbagai kesempatan harus terbuang sia-sia karena pandemi. Tetapi, Kim Tae-hyung (V) berharap pemuda di seluruh dunia tak akan memandang masa depan mereka sebagai periode yang penuh kegelapan.

“Saya pikir, kita tak perlu berbicara seolah-olah akhir dari semua ini sudah dituliskan sebelumnya,” ujar Kim.

Mereka pun mengajak seluruh anak muda di dunia untuk terus menjalani hidup dan melenggang maju ke depan.

“Masa depan adalah wilayah yang belum tereksplorasi, di sanalah kita akan menghabiskan waktu kita. Jadi, anak-anak muda terus mencari jawaban mengenai bagaimana kita harus menghidupi masa tersebut,” tegas Kim Nam-joon.

"Saya percaya bahwa setiap pilihan yang kita buat adalah permulaan dari sebuah perubahan, bukan akhir."

Sesi yang bernama “SDG Moment” ini adalah wadah bagi 193 negara anggota PBB untuk terus mendorong terciptanya masa depan yang lebih baik untuk generasi-generasi selanjutnya.

Dikutip dari situs resmi PBB, SDG adalah program milik PBB yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, memperbaiki kesehatan dan pendidikan, memberantas ketidaksetaraan, meningkatkan perekonomian, sembari melawan perubahan iklim dan melestarikan sumber daya lautan dan hutan.

Anak muda merupakan bagian terpenting dari masa depan. Sebagai generasi penerus, anak muda akan membangun dunia ini berpuluh-puluh tahun ke depannya. Oleh karena itu, penting bagi anak-anak muda untuk tetap termotivasi, demi mencapai SGD.

Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini menyebabkan serangkaian implikasi kemajuan SDG, terutama di negara-negara berkembang.

Oleh karenanya, PBB mengatakan, sesi ini dilaksanakan sebagai panggung bagi negara-negara di dunia untuk menyampaikan rencana, tindakan, serta solusi untuk mengakhiri pandemi sekaligus mencapai dunia yang lebih baik.

Post a Comment

0 Comments