RumahCom – Segmen rumah bersubsidi terus dicari dan diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang membuat permintaannya terus meningkat bahkan saat situasi pandemi. Tren work from home ditengarai menjadi salah satu alasan permintaan tipe ini meningkat selain kesadaran untuk mencicil rumah dibandingkan membayar sewa.
Rumah merupakan kebutuhan utama sebagai sarana hunian dan karena itu kebutuhan akan sektor perumahan terus meningkat dengan besarnya populasi kita. Itu pula yang membuat segmen perumahan khususnya bagi kalangan pengguna (end user) tidak berkurang kendati ada pandemi Covid-19.
Menurut Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar, pandemi tidak memengaruhi masyarakat untuk menunda pembelian rumah bahkan terjadi lonjakan permintaan untuk segmen rumah subsidi saat pandemi yang menandakan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi.
“Permintaan untuk memiliki rumah segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terjadi di hampir semua daerah Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya orang yang bekerja dari rumah (work from home) saat pandemi ini sehingga dibandingkan mengontrak lebih baik biaya kontrakan itu untuk mencicil rumah dan ini yang membuat terjadinya lonjakan permintaan justru saat pandemi,” katanya.
Karena itu Bank BTN menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) yang baru terbentuk. BP Tapera bisa memberikan pembiayaan perumahan dan saat ini tengah fokus untuk pembiayaan kalangan pekerja aparatur sipil negara (ASN).
Pembiayaan yang disalurkan Bank BTN dengan dana dari Tapera ini memungkinkan ditawarkan dengan tiga skema pembiayaan sesuai kelompok penghasilan. Misalnya, untuk kelompok penghasilan bergaji maksimal Rp4 juta bisa mendapatkan seperti program KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dengan bunga lima persen fixed selama tenor kredit yang bisa mencapai 30 tahun.
Kemudian suku bunga enam persen untuk kelompok penghasilan hingga maksimal Rp6 juta dengan tenor maksimal 20 tahun. Terakhir kelompok ketiga untuk penghasilan hingga maksimal Rp8 juta dengan bunga tujuh persen hingga 20 tahun. Dengan tiga kelompok penghasilan ini diharapkan bisa diakses oleh kalangan pekerja yang lebih luas.
Syarat lainnya untuk mendapatkan pembiayaan KPR Tapera Bank BTN ini yaitu dari kalangan pekerja yang belum memiliki rumah, belum pernah mendapatkan program subsidi perumahan, hingga aktif membayar iuran Tapera sejak setahun terakhir. Untuk segmen rumah yang bisa dimiliki dari rumah bersubsidi berharga Rp112 juta hingga Rp292 juta.
“Kami juga aktif menggandeng asosiasi pengembang seperti REI, Apersi, Himperra, dan lainnya untuk menyasar segmen dari kalangan pekerja ini. Selain untuk pembiayaan perumahan, KPR Tapera Bank BTN ini juga bisa digunakan untuk membangun rumah di atas tanah sendiri maupun untuk biaya merenovasi rumah,” beber Hirwandi.
sumber : https://www.rumah.com/berita-properti/2021/6/199179/permintaan-rumah-subsidi-meningkat-saat-pandemi
0 Comments