Mahasiswa Ubaya Rancang Furniture Hemat Ruang Selama Pandemi

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) merancang meja dengan konsep menghemat ruang atau space saving furniture untuk work from home (WFH) dan study from home (SFH).


Rancangan desain produk tersebut merupakan karya mahasiswa mata kuliah Kerja Praktik 1 (KP 1) Program Studi Teknik Industri Ubaya.

Salah satu tim yang membuat desain furniture ‘Prasaja’ yaitu tim PT Jati Raras Wesi.

Nabilah Alpha Maharani perwakilan tim menjelaskan, dalam mata kuliah ini mereka melakukan simulasi bisnis pemasaran dan berperan sebagai sebuah industri atau perusahaan yang menciptakan suatu produk bagi masyarakat.

"Jadi kami memulai dengan membuat perusahaan, melakukan market riset, merancang produk, promosi dan menjual ke masyarakat hingga membuat laporan keuangan,” ungkapnya, Rabu (19/5/2021).

Terkait produk timnya, Nabilah mengungkapkanm Prasaja berasal dari bahasa Jawa yang berarti sederhana, merupakan rancangan produk meja yang dibuat dengan konsep space saving furniture untuk work from home (WFH).

Ide pembuatan rancangan produk Prasaja ini dikatakan Nabilah dari adanya imbauan pemerintah agar masyarakat menerapkan sistem piket atau WFH untuk mencegah terjadinya cluster baru Covid-19 di wilayah perkantoran.

Kondisi tersebut mengharuskan para pekerja untuk mulai beradaptasi diri dan menciptakan kondisi rumah yang kondusif agar tetap produktif meskipun WFH.

Rumah yang tidak terlalu besar menjadi persoalan sebagian masyarakat untuk membuat ruang kerjanya sendiri.

Oleh sebab itu, PT Jati Raras Wesi membuat rancangan produk furniture berupa meja kantor dengan mengusung konsep space saving, estetika dan multifungsi.

"Rancangan produk Prasaja juga dilengkapi dengan beragam fitur lain seperti rak buku, penyimpanan stationery, tempat tablet atau i-pad, handphone, dan stopkontak. Terdapat pijakan kaki di bagian bawah meja untuk mendukung kenyamanan pengguna,"urainya.

PT Jati Raras Wesi juga memperhatikan unsur estetika dan ergonomis dalam merancang produk.

Produk yang didesain buka tutup seperti lemari ini, tidak hanya berfungsi sebagai meja.

"Saat selesai menggunakannya produk bisa ditutup menjadi sebuah rak penyimpanan sehingga tetap menjaga estetika ruangan di dalam rumah," tambahnya.

Prasaja tidak memakan banyak tempat karena memiliki ukuran 115 x 115,4 x 150 cm ketika posisi terbuka dan 37 x 100 x 150 cm saat ditutup. Produk ini dibanderol dengan harga Rp 2.990.671.

“Nama perusahaan diambil dari kata Sanskerta, jati yang berarti kayu jati, raras artinya nyaman dan wesi berarti besi. Tidak hanya sekedar nama perusahaan, tetapi rancangan produk yang dibuat diharapkan juga kuat dan nyaman sehingga bisa digunakan untuk masyarakat nantinya,” terangnya.

Sementara itu,tim dari PT PAPELA membuat rancangan produk meja dengan konsep space saving furniture untuk pelajar siswa-siswi SD sampai SMP yang melakukan study from home (SFH) bernama Peek-A-Boo Desk.

Rancangan produk ini dibuat oleh tim PT PAPELA yang terdiri dari I Made Panca Bayu Tarsa Ragacca, I Gusti Ayu Galuh Candraningrum, Ni Putu Pradnya Widyasari, Patricia Sempang Liamata, dan Muhammad Firdaus Al Faaiz.

“Kami melakukan riset terlebih dahulu sesuai dengan tema. Kemudian karena produk dibutuhkan untuk SFH maka kami memutuskan untuk membuat meja dengan konsep space saving dan minimalis agar terlihat baik jika dilihat di rumah meskipun tidak dipakai. Oleh karena itu, kami memberi fitur buka tutup pada produk,” kata I Made Panca Bayu Tarsa Ragacca, perwakilan tim.

Peek-A-Boo Desk merupakan sebuah produk furniture yang dirancang tampak minimalis, namun dilengkapi dengan beragam fitur lain yang menunjang pembelajaran siswa-siswi SD sampai SMP saat SFH.

Seperti nama produknya, tim PT PAPELA ingin memberikan kejutan kepada pengguna dengan adanya meja di dalam produk.

Produk ini tidak diletakkan pada lantai seperti meja lain pada umumnya, tetapi dibuat menempel pada dinding ruangan.

Disamping itu, terdapat fitur lain seperti whiteboard sebagai alat bantu proses pembelajaran siswa dengan sistem rotasi yang dapat berubah menjadi pinboard guna meletakkan notes.

"Fitur meja dapat dilipat dengan metode yang unik seperti rel untuk menentukan ukuran panjang pendek meja ketika akan maupun selesai digunakan. Terdapat juga tambahan cup holder untuk meletakkan tempat minum. Ditambah lagi, adanya tempat kabel agar lebih rapi ketika menggunakan laptop,"urainya.

Tim PT PAPELA menggunakan konsep anthropometry dalam menentukan ukuran-ukuran. Peek-A-Boo Desk memiliki ukuran 50 x 100 x 80 cm ketika digunakan. Sedangkan setelah dipakai dan dalam keadaan tertutup memiliki ukuran 50 x 15 x 80 cm. Harga produk Peek-A-Boo Desk dibanderol dengan harga sebesar Rp 2.399.999.

“Kami melihat pelajar SD-SMP masih banyak menggunakan buku. Kemudian kami tambahkan papan tulis (whiteboard) supaya bisa membantu proses belajar anak yang masih membutuhkan bimbingan belajar langsung dari orang tua atau guru les mereka,” pungkas Made.

sumber : https://surabaya.tribunnews.com/2021/05/19/mahasiswa-ubaya-rancang-furniture-hemat-ruang-selama-pandemi?page=all

Post a Comment

0 Comments